Bus Trans Jakarta versus Mayasari Bhakti

Waktu sudah menunjukan jam 17:30, tiba-tiba aku dikejutkan dengan dua orang cewek yang menyapa temannya, "Hai bu, kok masih disini, kan tadi pulang lebih awal 30 menit?" Entah jawab apa ibu disebelah saya, yang jelas, kedua cewek tadi cuma tertawa terkekeh-kekeh, dan bilang, "Hayo...mampir kemana aja, kok masih disini juga". Dalam hatiku, ibu itu dari tadi datangnya, hampir bersamaan tibanya di halte Pancoran Tugu.
Tak lama kemudian bus keempat datang, namun masih padat sekali, tak berselang 10 menit bus kelimapun masuk dan hanya 7 orang yang terangkut. Aku makin gelisah karena waktu berbuka sudah semakin dekat.
17:45 akhirnya aku putuskan tuk keluar dari halte busway dan naik Mayasari Bhakti P.02 jurusan KP. Rambutan-Kalideres yang kebetulan sedang kena lampu merah Pancoran. Pertimbanganku, di P.02 bisa duduk karena sepi penumpang. Alhamdulillah duduk juga, meski sedikit lebih panas dan berisik karena ada pengamen yang sedang beraksi, 17:48 P.02 pun melayu, terlihat diselah 2 busway tiba di halte bersamaan (dalam hati ku...ndak papa deh, yg penting bisa nyaman berbuka puasa).
17:58 bus yang aku tumpangi tiba di Tegalparang, terdengar adzan pun berkumandang, Alhamdulillah Ya Allah, akhirnya tiba juga waktu berbuka. Aku membuka bekal air teh hangat yang tadi aku persiapkan di kantor dan 3 butir kurma...alhamdulillah, saat menikmati kurma ketiga aku menoleh kekanan, ya Allah busway yang mestinya aku disitu syarat dengan penumpang, gimana tuh buka puasanya, seandainya aku disitu, apa bisa minum teh hangat, kayaknya makan kurmapun ndak bisa.

Akhirnya jam 18:37 aku tiba di Rumah Sakit Harapan Kita, alhamdulillah, perjalanan yang melelahkan. Gimana tidak nunggu busway dari jam 16:45 sampai 17:45 (60 menit) sia-sia belaka, naik mayasari bhakti 17:45 sampai 18:35 (50 menit). Tapi dinikmati saja, masih untung ndak naik busway, yang masih harus nyambung bus lain atau nunggu busway dibelakangnya.
Ssssttt...lagi nengok sahabat ku di rumah sakit nih, smoga lekas sembuh sobat.